1. Kemajuan.
Kebohongan tentang “kemajuan” tidak hanya bahwa hal itu bagus, atau yang tak terelakkan, tapi agar ia eksis, dimana hal tersebut senantiasa kita alami layaknya seperti sebuah garis lurus, dengan satu arahan yang sama, tak berbatas, dengan segala perubahan nilai positif yang tekandung di dalamnya. Kekuatan berpikir kita merasa, karena “kemajuan” adalah pusat kebohongan kebudayaan kita dan di situ ilusi-ilusi serta fantasi-fantasi mengenai itu yang berada di mana-mana:
Ada sebuah sistem yang dipelajari, dimana kita berangkat dari derajat yang “rendah” ke “derajat” yang tinggi – tetapi kenaikan ini tidaklah nyata, hanya cerita yang mereka ceritakan, dan perubahan itu hanya membuat kita tetap baik dalam dominasi sistem, sebagaimana kita menjual pengalaman untuk cerita yang kaku, naluri untuk intelek, perbedaan atas keseragaman, kebebasan atas kepatuhan, dan spontanitas atas kemungkinan. Kemudian terdapat sistem upah tenaga kerja, dimana kita seharusnya memulai dari posisi “rendah” ke posisi “tinggi”, tetapi beberapa dari yang kita lakukan, dan bagaimana pun “tinggi” hanya berarti dominasi sistem mempunyai sebuah pegangan yang ketat pada perhatian kita, penilaian kita, jiwa kita. Kemudian, sejarah teknologi, dimana perubahan mengumumkan “kebajikan” ketika pengaruh mereka malah membangkitkan kekuatan transformatif kita atas dunia, sementara itu secara bersamaan juga meningkatkan jarak emosional kita atau membuat kita lebih tergantung pada para spesialis, atau melingkupi manusia lebih dan lebih dengan segala hal yang diciptakan oleh manusia itu sendiri, sebuah proses oleh Jerry Mander yang diidentifikasi sebagai sesuatu yang terbentuk dari dalam secara fisik. tempat terdalam yang masih membentuk kita dari dalam adalah dunia permainan komputer, sebuah permainan yang hampir tanpa pengecualian terbentuk di dalam pada mitos mengenai kemajuan, melatih kita untuk mampu mengatur sendiri dopamin bagi visi yang berkaitan dengan kekuasaan pernah meningkatkan kekuasaan, dan kemudian membiarkan kita memeroleh "kemenangan" begitu saja bukannya memerlihatkan kepada kita bagaimana cerita semacam ini benar-benar berakhir. Dalam kenyataan, tak ada satu pun yang mutlak "lebih baik" namun hanya merubahnya dalam relasinya sendiri, dan perubahan dalam relasi tersebut menukarkan kepekaan dan bentuk kolaborasi bagi diskoneksi dan dominasi tidaklah berubah namun hanya tidak dapat dicegah lagi, bukanlah sebuah proses yang tak terbatas namun bentuk pembatasan diri, bukan pula suatu hal yang positif melainkan destuktif.
2. Evolusi
Dalam hal ini tak ada perselisihan mengenai catatan fosil, yang mana dalam bentuk kehidupan di dunia telah mengubah banyak zaman. Ada suatu kebohongan terkait dengan proyek mitos mengenai “kemajuan” yang tekandung dalam perubahan tersebut, untuk mendeklarasikan bahwa mereka sedang menuju pada satu arahan yang sederhana, searah, dan senantiasa menjadi “lebih baik”. Hal ini adalah suatu argumen yang berputar-putar (sirkuler), dimana kegilaan secara kolektif (gangguan jiwa) tersebut kemudian merusak kedoknya sendiri secara biologis untuk kemudian menjadi sebuah bentuk pembenaran diri.
DALAM KENYATAANNYA PERUBAHAN BIOLOGIS TERSEBUT TIDAKLAH SAMA DENGAN DUSTA TENTANG �GKEMAJUAN�H-MEREKA MENUJU KE SEGALA ARAH, SEIRING DENGAN KENAIKAN DAN PENURUNAN POPULASI, ORGANISME MENJADI LEBIH BESAR DAN LEBIH KECIL, DAN BERGERAK DARI DALAM AIR KE DARATAN DAN KEMBALI KE AIR. DAN TAK ADA YANG MENJADI LEBIH 'BAIK" KECUALI SPESIS YANG MAMPU BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN MEREKA, DAN DALAM ABSENNYA BENCANA, TOTALITAS KEHIDUPAN MENJADI LEBIH BERANEKA RAGAM DAN JAUH LEBIH KOMPLEKS.
Tetapi dalam dua jalan tersebut, manusia beradab justru melakukan hal yang sebaliknya! Kita justru tidak beradaptasi terhadap dunia luas tapi malah memutarbalikkan kenyataan tersebut agar sesuai dengan keinginan kita sendiri, bahkan memutarbalikkan semuanya agar bersesuaian dengan fantasi kultural kita yang dangkal. Dan kita malah tidak mengalami peningkatan atau pun penurunan dalam segi keberagaman serta kompleksitas secara keseluruhan, dengan membawa spesies menuju pada kepunahan dan kemusnahan atau mengasimilasikan masyarakat manusia dalam satu keseragaman monokultur global. Jadi dengan apapun kau menyebut sejarah biologis dunia, peradaban bukanlah sebuah perpanjangan dari hal tersebut tetapi sebuah penolakan terhadapnya, sebuah malapetaka.
3. SEGALA SESUATU ADALAH ALAMIAH
DENGAN BAHAGIA SEBAGIAN BESAR MASYARAKAT MENGAKUI HAL INI SEBAGAI SEBUAH GANGGUAN FILOSOFI-PALSU (PSEUDO-PHILOSOPHICAL) YANG TERAMAT BODOH, TETAPI BAGAIMANAPUN JUGA SAYA TETAP AKAN MENJATUHKANNYA. ARGUMEN YANG TERSISA PADA WILAYAH SEMANTIK YANG TERDISTORSI, SEBUAH REDEFENISI TERHADAP YANG “ALAMIAH” GUNA DAPAT MENAMPUNG SEGALA SESUATUNYA, KARENA AKU (MANUSIA) BERKATA DEMIKIAN. PERADABAN ITU ALAMIAH KARENA MANUSIA ADALAH BINATANG, PEMBUANGAN LIMBAH BERACUN ADALAH HAL YANG ALAMIAH KARENA SEGALA HAL TERSEBUT BERASAL DARI BUMI, DAN DEMIKIAN SETERUSNYA........ BLA BLA BLA.
MASYARAKAT YANG SEBENARNYA TIDAK MENGGUNAKAN KATA “ALAMIAH” PADA JALAN INI. MUNGKIN ADALAH SUATU HAL YANG "ALAMIAH“ JIKA AKU MENGAMBIL TONGKAT DAN MENGHANTAMKANNYA DI KEPALAMU, TAPI KAMU AKAN LEBIH SUKA JIKA SAYA TIDAK MELAKUKANNYA, MAKA KAMU PUN MULAI MEMBERI DEFENISI TERHADAP KATA-KATA SEPERTI “MEMBUNUH/MERUSAK” UNTUK MENGUNGKAPKAN DAN MEMPERTAHANKAN HAL YANG KAMU SUKAI. DALAM CARA YANG SAMA, MASYARAKAT MENDEFENISIKAN YANG “ALAMIAH” GUNA MENGEKSPRESIKAN DAN MEMPERTAHANKAN PILIHAN YANG MEREKA SUKAI ATAS HIDUP BERBAGAI PEPOHONAN YANG DIGANTIKAN DENGAN POHON-POHON PLASTIK, PADANG RUMPUT BERGANTI MENJADI LAHAN PARKIR, SUNGAI-SUNGAI YANG AIRNYA DAPAT DIMINUM MENJADI SUNGAI-SUNGAI YANG MENGANDUNG DIOXIN. INILAH APA YANG SAAT INI DIMAKSUDKAN YANG "ALAMIAH", DAN APABILA KITA TAK INGIN MATI KARENA KANKER DAN MENJADIKAN BUMI MENJADI GURUN PASIR BERACUN, KITA PUNYA SEBUAH TANGGUNG JAWAB UNTUK MEMBAHASAKAN KETERPISAHAN YANG ALAMIAH DARI YANG TIDAK ALAMIAH DAN MEMILIH YANG ALAMIAH DALAM ARTIAN YANG SEBENARNYA.
JIKA KAMU MENGINGINKAN SEBUAH DEFENISI YANG SPESIFIK, KEKAYAAN ALAMIAH PADA DASARNYA BERASAL DARI POLA SIMBIOSISNYA DENGAN ALAM, DAN ALAMI BERSUMBER DARI POLA SIMBIOSIS KEHIDUPAN DI BUMI SECARA KESELURUHAN, SEMENTARA POLA SIMBIOTIK BERARTI HUBUNGAN YANG SECARA MUTUAL SALING MENGUNTUNGKAN SATU SAMA LAIN, DIMANA SIFAT YANG SALING MENGUNTUNGKAN LEBIH DIUTAMAKAN. MENDEFENISIKAN "SALING MENGUNTUNGKAN" MENDORONG SEGALA BATASAN DARI KETERBATASAN BAHASA KITA, NAMUN DALAM HAL INI SAYA LEBIH SEPAKAT UNTUK MENYEBUTNYA SEBAGAI CARA UNTUK MEMBANGKITKAN KEHIDUPAN YANG OTONOM SERTA KEBERAGAMAN BENTUK KEHIDUPAN. NAMUN APABILA KAMU MASIH BELUM MEMAHAMI MAKNA KEHIDUPAN SEBENARNYA, MAKA BERUSAHALALAH UNTUK MENCARINYA LEBIH GIAT LAGI...BODOH.....ANJIIIING EDAN....KEPARAT...MUSNAHLAH...KALIAN SEMUA......!!!
4. TEKNOLOGI ITU NETRAL.
DALAM SEGALA KEBOHONGAN TENTANG PERADABAN, YANG SATU INI ADALAH YANG PALING TERSEMBUNYI DAN MEMBAHAYAKAN, PALING MENANTANG UNTUK MEMBUKTIKAN KESALAHAN YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA, SATU YANG SANGAT TIMPANG DALAM PEMAHAMAN MASYARAKAT YANG JUSTRU SANGAT DIKENALI DENGAN LEBIH BAIK OLEH MASYARAKAT ITU SENDIRI. KEBOHONGAN BESAR SEMACAM ITU SANGAT SULIT UNTUK DIPAHAMI. SEBUAH POIN REFERENSIAL TERSENDIRI DAN SANGAT SULIT UNTUK KELUAR/MELEPASKAN DIRI DARINYA. UNTUK MELEPASKAN DIRI DARI HAL TERSEBUT BUKANLAH MENGENAI MASALAH BELAJAR MENYEDERHANAKAN ARGUMEN NAMUN INI BERKAITAN DENGAN BAGAIMANA BELAJAR UNTUK MENGENALI SEGALA PERBEDAAN SECARA KESELURUHAN SERTA CARA BERPIKIR YANG JAUH LEBIH KOMPLEKS LAGI.
KEBOHONGAN TERSEBUT MEMILIKI DUA BENTUK YANG JUSTRU MENGABURKAN KEDUANYA. SALAH SATU DARI KEDUA BENTUK TERSEBUT MENGATAKAN BAHWA TEKNOLOGI SEBAGAI SATU BAGIAN DARI KESELURUHAN ADALAH "NETRAL", DIMANA "TEKNOLOGI" MUNGKIN SAJA SECARA SAMAR-SAMAR DIDEFINISIKAN SEBAGAI TEKNOLOGI INDUSTRI MODERN. BENTUK YANG LAIN MENGUNGKAPKAN BAHWA TIAP BAGIAN TEKNOLOGI ADALAH NETRAL. STRATEGI SAYA UNTUK MENYERANG BENTUK YANG KEDUA DAN MEMBUAT BENTUK YANG PERTAMA TERLIHAT MENYEDIHKAN ADALAH DENGAN MENYATAKAN BAHWA TAK ADA BAGIAN DARI TEKNOLOGI YANG NETRAL, BAHWA TIAP TEHNIK, TEKNOLOGI, DAN MESIN MEMILKI MOTIF DAN HUBUNGAN-HUBUNGAN TERSENDIRI.
PERTAMA, SAYA INGIN MENGUNGKAPKAN "KEANEHAN" KEBOHONGAN YANG BERKAITAN DENGAN DEFENISI YANG "NETRAL" SECARA INTERNAL. SESUATU DISEBUT NETRAL JIKA KAMU DAPAT MENCERITAKAN BAGAIMANA HAL TERSEBUT MEMBAWA KEBAIKAN DAN KEBURUKAN. KAPAN KITA PERNAH PERNAH MENGGUNAKAN DEFENISI INI DALAM KEHIDUPAN YANG SESUNGGUHNYA? APAKAH KITA BISA MENGATAKAN BAHWA PEMBUNUHAN BERANTAI SEORANG PRIA ADALAH NETRAL KARENA PEMBUNUHAN TERSEBUT MEMERKOSA DAN MEMBUNUH WANITA HANYA DISEBABKAN OLEH WANITA TERSEBUT ADALAH SEORANG PENAGIH UTANG DAN PADA LAIN HAL PRIA TERSEBUT MEMILIKI PERANGAI YANG BERSAHABAT PADA ORANG DISEKELILINGNYA? JIKA KAMU BEKERJA DALAM SUATU PABRIK TIAP HARINYA UNTUK BELAJAR BAGAIMANA MENYABOTASE PADA MALAM HARI, APAKAH KAMU BERADA DI PIHAK YANG NETRAL PADA PABRIK TERSEBUT KARENA PADA SAAT YANG SAMA KAMU MENOLONG SEKALIGUS MENYERANGNYA? TENTU TIDAK! AKAN TETAPI PERTANYAAN-PERTANYAAN TERSEBUT ADALAH HAL YANG SAMA DENGAN ARGUMEN MENYEDIHKAN YANG DIGUNAKAN ORANG-ORANG UNTUK MENDEKLARASIKAN KENETRALAN TEKNOLOGI: TELEVISI ITU NETRAL KARENA TV TIDAK HANYA MEMBUAT KITA SEBAGAI KONSUMEN PASIF DARI SUBJEK KESERAGAMAN BUDAYA YANG BERADA DI BAWAH SATU PUSAT KONTROL, NAMUN HAL INI DAPAT MEMANCARKAN INFORMASI YANG BERGUNA. BENDUNGAN ITU NETRAL KARENA SEMENTARA MEREKA MENENGGELAMKAN EKOSISTEM DAN MEMBUAT IKAN-IKAN TIDAK BISA KEMANA-MANA, MEREKA JUGA MENGHASILKAN LISTRIK LEWAT BENDUNGAN. BAHKAN BOM ATOM SEKALIPUN ADALAH NETRAL JIKA KITA BISA MEMBAYANGKAN SUATU CERITA COCKAMAMIE TENTANG BETAPA BAIKNYA CERITA TERSEBUT.
PENIPUAN/KEBOHONGAN PADA LEVEL SELANJUTNYA ADALAH MENGATAKAN BAHWA "CARA KITA MENGGUNAKAN" TEKNOLOGI ADALAH HAL YANG PENTING. SEBAGAI MISAL, MOBIL ITU NETRAL KARENA KAMU BISA MENGGUNAKANNYA BERPINDAH DARI SATU TEMPAT KETEMPAT YANG LAIN, ATAU DENGAN SENGAJA MEMBAWA LARI SESEORANG. NAMUN SEBAGAIMANA YANG DINYATAKAN OLEH JAQUES ELLU, BAHWA PERNYATAAN TERAKHIR YANG DISEBUT BUKANLAH MENGENAI MASALAH KEGUNAAN--NAMUN HAL INI ADALAH SUATU KEJAHATAN. MENYEBUTNYA SEBAGAI SESUATU YANG BERGUNA DAPAT MENJERUMUSKAN PANDANGAN KITA KEDALAM RUANG ARTIFISIAL ANTARA PENGGUNAAN MOBIL SECARA NORMAL DAN KEJAHATAN, DAN BUKANNYA MENGEMBALIKANNYA PADA INTI PERMASALAHAN YANG SEBENARNYA --BERADA TEPAT DI TENGAH-TENGAH BIAS YANG EKSTRIM DALAM PENGGUNAAN MOBIL SECARA UMUM.
BAHKAN JIKA KITA MENGABAIKAN EKSPLOITASI DARI "RESOURCES," PERGESERAN ATAU PEMBUNUHAN MASYARAKAT ADAT, DAN PEMBUANGAN RACUN YANG MENJADI KEHARUSAN PABRIK MANUFAKTUR DAN BAHAN BAKAR MOBIL, BAHKAN JIKA KITA MENGABAIKAN JUTAAN BENTURAN YANG MEMATIKAN SERTA MENIMBULKAN KEBOCORAN YANG BERACUN, DAN KITA HANYA MELIHAT MOBIL SEBAGAI ALAT-ALAT MASYARAKAT KONSUMSI, MAKA KITA MASIH BISA MELIHAT DAMPAK BURUK YANG BISA TERJADI LAGI.
DENGAN MEMINDAHKAN KITA DARI ATAU TEMPAT KE TEMPAT LAINNYA DENGAN BEGITU CEPAT, MOBIL MEMBERI JARAK DALAM LINGKUNGAN KITA SECARA FISIK, DAN RUANG DALAM JARAK INI AKAN DIISI DENGAN JALAN DAN LAHAN PARKIR YANG MENAMPUNG SEMUA MOBIL. JALAN BERASPAL YANG TIDAK RAMAH LINGKUNGAN, KEHIDUPAN MASYARAKAT URBAN YANG SEMRAWUT, DAN MAL-MAL YANG PADA PRAKTEKNYA TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DALAM TEKNOLOGI AUTOMOBIL. DAN JUGA, UNTUK ALASAN YANG KOMPLEKS, KECEPATAN MELAMPAUI BATAS TERENDAH YANG MENJADI KETETAPAN SEBENARNYA SEMAKIN MENINGKATKAN MOBILITAS. JUGA, SEKALI JARAK INI TELAH DIMASUKKAN, KAMU MEMBUTUHKAN MOBIL UNTUK MELAKUKAN SEGALA HAL. UNTUK MEMPERLUAS PANDANGAN IVAN ILLICH, "JIKA KAU TINGGAL DI LOS ANGELES KAU TAK PERLU MENGGUNAKAN KAKIMU SUNDAL."
KENDARAI MOBILMU, DAN KITA TAK PERLU BERJALAN KAKI UNTUK MENEMPUH JARAK 40 MIL DALAM SEHARI MELALUI JALUR BEBAS -- BERGERAK CEPAT MELALUI JALAN ASPAL DAN MEMBENTUK KOMUNITAS KITA SECARA FISIK JADI ITULAH SEGALA HAL YANG KITA BUTUHKAN DALAM MENEMPUH JARAK-JARAK TERSEBUT. KITA MENGHEMAT WAKTU DALAM MOBILITAS, KITA MENCURAHKAN SEGALA WAKTU DAN ENERGI YANG KITA TEMPATKAN DI DALAM MOBIL-MOBIL, DAN KITA MEMEROLEH KEMBALI OTONOMI MELALUI KESEMPATAN YANG KITA DAPATKAN UNTUK MENGGUNAKAN KAKI KITA SENDIRI. DAN KITA JUGA MEMILIKI HUBUNGAN YANG LEBIH BAIK DENGAN ORANG LAIN. KARENA MOBIL MENGGERAKKAN KITA UNTUK MENINGGALKAN SEGALA HAL DENGAN BEGITU CEPATNYA, MEMBUAT KITA LEBIH TERTUTUP ANTARA SATU SAMA LAIN, MEREKA MENGISOLASI KITA DARI REALITA YANG BERADA DI SEKITAR KITA, DARI ORANG LAIN DAN ALAM, DAN MEREKA MEMUNGKINKAN KITA UNTUK MENGGANTI HUBUNGAN ERAT DENGAN JARAK YANG SANGAT SINGKAT. TANPA MEREKA KITA TERHUBUNG SECARA LANGSUNG DAN BERKAITAN DENGAN APA YANG ADA DIHADAPAN KITA; KITA MENGENALI TETANGGA-TETANGGA KITA DAN LINGKUNGAN KITA.
SAYA DAPAT MEMBUAT ARGUMEN YANG SAMA BERKAITAN DENGAN KOMPUTER, TELEVISI, SERTA LISTRIK, ATAU BAHKAN BAHASA YANG TELAH TERTULIS. AKAN TETAPI POINNYA DISINI ADALAH TIDAKLAH SEKEDAR/SESEDERHANA SEBAGAI BENTUK PENOLAKAN KESELURUHAN KATEGORI YANG BERKAITAN DENGAN DENGAN TEKNOLOGI, NAMUN LEBIH PADA BAGAIMANA KITA BELAJAR UNTUK MEMANDANG KESATUAN SERTA BERBAGAI MOTIF YANG TERBENTUK DALAM TEKNOLOGI ITU SENDIRI TANPA MEMPERDULIKAN SEGALA HAL YANG BERKAITAN DENGAN PENGGUNAANNYA, DAN TERMASUK PRAKTEK DI DALAMNYA ATAU PUN MENOLAK SEGALA TEKNOLOGI TERSEBUT YANG MENDASARI PEMAHAMAN INI.
DEFENISI UMUM DARI NILAI "GUNA" ITU SENDIRI MERUPAKAN TRIK BAHASA YANG SECARA TIDAK SADAR MEMBATASI APA YANG MASIH DAPAT TERNEGOSIASIKAN. PERLU DICATAT DI SINI BAHWA HAL TERSEBUT TIDAK HANYA BERKAITAN DENGAN PARA KONSUMER SERTA PARA AHLI MESIN, YANG SECARA SAMAR-SAMAR TELAH MEMBERIKAN IJIN UNTUK MENGGUNAKAN APA PUN DENGAN SEGALA CARA. APAKAH AUTOMOBILE ADALAH TEKNOLOGI, ATAUKAH PENGGUNAAN DARI MESIN PEMBAKARANNYA YANG MERUPAKAN TEKNOLOGI? APAKAH TEKNOLOGI PEMBAKARAN SECARA INTERNAL YANG MERUPAKAN TEKNOLOGI ATAUKAH PENGGUNAAN API/PENGAPIANNYA YANG MERUPAKAN TEKNOLOGI?
BEBERAPA MASYARAKAT PURBA MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DARI RODA HANYA DALAM PEMBUATAN TEMBIKAR SAJA. AYO MARI BUAT YANG SEPERTI ITU....!! "TIDAK, TIDAK, MOBIL ADALAH TEKNOLOGI, KEGUNAANNYA BERGANTUNG PADA KEMANA SAYA AKAN MEMBAWANYA. ITULAH SATU-SATUNYA HAL YANG KALIAN IJINKAN UNTUK DIPERTANYAKAN."
Jika kalian tetap menginginkan diskusi ini tetap berlanjut, cepat atau lambat kalian akan mendengar sesuatu, misalnya "mobil dapat berfungsi dengan tenaga listrik bukannya dari hasil pembakaran bensin" atau "kita dapat menggunakan solar atau pun tenaga angin dan bukannya nuklir." Kemudian kalian dapat mengatakan bahwa mereka memilih untuk menggunakan satu diantara teknologi lainnya untuk kegunaan yang pada dasarnya sama. Jadi dengan semua ini mereka akan mengetahui segalanya bahwa teknologi tidaklah netral.
5. KITA TAK BISA KEMBALI.
SEPERTI DI ATAS, HAL INI ADALAH MURNI SEBAGAI DOKTRIN AGAMIS--TETAPI YANG SATU INI SANGAT JELAS SANGAT MENIPU DENGAN RUNTUHNYA PERADABAN LAMPAU DI SELURUH DUNIA DARI TIAP ORANG YANG INGIN "KEMBALI", DAN DENGAN KEBERUNTUNGAN ATAU OLEH INDIVIDU-INDIVIDU YANG CUKUP BERUNTUNG ATAU MENDAPAT PENGECUALIAN SEPANJANG SEJARAH YANG DIHEMPASKAN KELUAR OLEH SISTEM DAN MEMILIKI KEDEKATAN DENGAN ALAM. DALAM SATU HAL, BAGAIMANAPUN, HAL INI BENAR: MASYARAKAT YANG EKSPLOITATIF TIDAK BISA KEMBALI LAGI DAN HANYA DAPAT TERUS MENANJAK HINGGA MEREKA HANCUR BERKEPING-KEPING. UNTUK MENGHINDARI BERPIKIR LEBIH JERNIH MENGENAI HAL INI, KITA DAPAT MENGATAKAN PADA DIRI KITA SENDIRI HAL SEBAGAI BERIKUT:
". . . MASYARAKAT MENDEFENISIKAN "ALAMI" UNTUK MENGEKSPRESIKAN DAN MEMERTAHANKAN APA YANG MEREKA SUKAI BERKAITAN DENGAN KEHIDUPAN PEPOHONAN YANG DIGANTI DENGAN POHON-POHON PLASTIK, PADANG RUMPUT BERGANTI MENJADI LAHAN PARKIR, SUNGAI-SUNGAI YANG AIRNYA DAPAT DIMINUM MENJADI SUNGAI-SUNGAI YANG MENGANDUNG DIOXIN. INILAH APA YANG SAAT INI DIMAKSUDKAN YANG "ALAMIAH", DAN APABILA KITA TAK INGIN MATI KARENA KANKER DAN MENJADIKAN BUMI MENJADI GURUN PASIR BERACUN, KITA PUNYA SEBUAH TANGGUNG JAWAB UNTUK MEMBAHASAKAN KETERPISAHAN YANG ALAMIAH DARI YANG TIDAK ALAMIAH DAN MEMILIH YANG ALAMIAH DALAM ARTIAN YANG SEBENARNYA. . ."
6. Segalanya-atau-masa depan hampa.
Menurut cerita ini hanya ada dua kemungkinan: melanjutkan peradaban indutrial, ataukah mengakhiri secara total kehidupan di dunia. Melanjutkan peradaban secara umum berarti melanjutkan penggunaan mesin untuk mentransformasikan relasi sosial ke dalam pelegalan dominasi dan penghisapan atas diri kita sendiri. Bagi teknopilia ini bisa berarti menambang di planet-planet yang lain, atau realitas virtual yang lebih mendalam, bagi kaum liberal itu berarti memeroleh versi kehidupan kelas menengah keatas yang teridealisasikan dalam negara-negara kaya pada akhir abad 20-an, memperpanjang hal tersebut ke seluruh dunia, dan tetap terdefenisikan melalui pusat kontrol mekanis. Dan sekiranya peradaban kita runtuh -- jangan pernah menoleh! Tak ada apapun di sana, yang ada hanyalah amnesia absolut yang mengerikan di mana kita dapat berbicara hanya mengenai terma apa yang "harus" kita lakukan untuk mencegahnya. Manusia mengekspresikan hal ini dengan berbagai pengumuman-pengumuman menjengkelkan yang justru menyamarkan hal seperti "jika kita tidak mereduksi emisi rumah kaca sebanyak 50% dalam sepuluh tahun, maka hal itu akan sangatlah terlambat."
Terlambat untuk apa suntala'?
Tentu saja realitas adalah reforma yang dianjurkan secara politis adalah sesuatu yang tidak mungkin dan tidaklah cukup, bahwa peradaban kita adalah kereta yang sedang melaju dan akan tak akan pernah melamban hingga ia keluar dari jalurnya, dan masa depan yang ada akan larut dalam daerah terlarang untuk dilihat. Kepunahan dari 95% spesis termasuk manusia bukanlah suatu hal menyeramkan yang tak dapat terpikirkan namun adalah sebuah kemungkinan spesifik yang dapat kita pikir secara teliti. Kemungkinan yang lebih "lunak" adalah skenario perjalanan para pejuang dimana beberapa manusia bertahan di bumi yang tengah sekarat. Kelunakan tersebut masih dapat menjadi desentralisasi secara politis dan penyembuhan ekologi seperti yang mereka sebut dengan jaman "kegelapan" di Eropa setelah kejatuhan Roma. Poin saya adalah, kita mampu menyebarluaskan hal ini! Segala mimpi-mimpi dan aksi yang dapat memengaruhi dunia yang sedang kita cita-citakan, namun selama ini mereka berpikir kita tidak mampu memeliharanya.
Ada suatu masa di mana letupan ini akan menyebabkan kalian berhenti mencoba untuk menyelamatkan keseluruhan apa yang telah kau bangun dan menggantinya dengan menyelamatkan apa yang kau bisa selamatkan. Maksud dari "segalanya-atau-kebohongan hampa adalah untuk membendung perubahan mental ini, untuk menjaga perhatian kita agar tetap terhubung pada salah satu pilihan yang tersedia; Apakah menyelamatkan dunia sebagaimana yang kita ketahui selama ini, ataukah menyerah begitu saja. Bila kita melihat perbedaan dunia secara radikal adalah mungkin dan beberapa di antaranya akan segera terjadi, jika kita mulai mengimajinasikan dan giat membangun persaingan terhadap peradaban industrial, kita harus menyerang sistem "ekonomi" dan terlebih lagi menyakiti perasaan orang-orang yang telah menginvestasikan ego-ego mereka dalam kultur dominan saat ini. Cara lain mereka dalam melindungi egonya adalah dengan menciptakan kebohongan berikutnya:
7. Peradaban hanya terjadi sekali saja.
Ide-ide khas ini memiliki kesamaan dengan ide-ide di atas, tetapi kekurangan tersebut yang terjadi bukanlah sesuatu yang lain dari sistem yang diperadabkan, tetapi merupakan peradaban yang lain. dan versi anti-peradaban mengatakan bahwa jika kita mampu menjatuhkan peradaban saat ini, maka hal-hal buruk ini takkan pernah terjadi lagi. Saya sama sekali tidak tahu dari manakah orang-orang memperoleh ide-ide semacam itu, sekalipun mereka mengetahui sesuatu yang tidak saya tahu mengenai era baru transformasi dari kesadaran manusia. Pelajaran yang keras dari sejarah adalah bahwa setiap bagian dari peradaban sedang mengalami kejatuhan dan bersamaan dengan itu peradaban secara luas tetap saja mengeluarkan letupan-letupan kecil.